Infak dan Solusi Krisis Moneter

Berinfak adalah mengeluarkan harta yang dimiliki demi kepentingan Agama Islam dan dakwahnya. Infak besarannya tidak ditentukan seperti zakat, setiap orang diberi kebebasan untuk mengeluarkan hartanya sesuai dengan kesanggupannya. Infak diyakini dapat membukakan pintu rezeki, sebagaimana janji Allah SWT. dalam Al Quran,

“Katakanlah, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik.” (QS. Saba:39)

Ganjaran bagi orang berinfak sangat luar biasa, Allah SWT. akan menggantinya sampai 700 kali lipat.

“Perumpamaan orang yang mengifakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, maha Mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah:261)

Pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedangkan sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat non materiil.

            HR Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta maka membaca tasbih, membaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-isteri, dan melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah.

Rasulullah saw. bersabda kepada Zubair bin Awwam. “Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu ada di atas Arasy yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekedar nafkahnya. Oleh karena itu, siapa yang memperbanyak sedekah kepada orang lain, niscaya Allah  memperbanyak baginya. Siapa yang menyedikitkan, niscaya Allah menyedikitkan baginya. ( HR. Daruquthni )

Semangat berinfak dan bersedekah bisa menjadi solusi permasalahan ekonomi di masyarakat. Orang yang memiliki harta lebih, dengan sukarela membantu yang kekurangan. Orang yang membantu dijamin tidak akan berkurang hartanya, sebaliknya justru akan terus bertambah. Dan orang yang hidup kekurangan, akan mampu bangkit untuk memperbaiki kondisi ekonominya. Bisa jadi selanjutnya dia akan menjadi yang memberi bantuan, bukan yang dibantu lagi.

Infak dan sedekah ini memiliki dampak yang cukup luas. Selain berdampak dalam segi ekonomi secara langsung, juga memiliki dampak sosial yang luas. Adanya semangat saling membantu, maka akan timbul rasa kedekatan dan persaudaraan yang kuat. Hal ini merupakan modal utama bagi terciptanya kerukunan hidup di masyarakat yang sangat menunjang suksesnya pembangunan. Saling membantu juga akan menghapuskan jurang perbedaan antara di kaya dan si miskin, serta mengikis kecemburuan sosial di masyarakat.