Bagaimana rasanya hidup tanda belaian kasih sayang ayah dan ibu. Tentunya sangat sedih dan hidup terasa sepi. Berapa banyak anak yang harus merasakan hal itu, hidup merana tanpa kehadiran ayah dan ibu.
Hidup menjadi seorang yatim piatu tidaklah mudah, selain tidak lagi mendapatkan kasih sayang, juga tidak ada lagi yang memberi nafkah. Masa depan pun menjadi tidak menentu. Tidak sedikit anak yatim piatu yang akhirnya terpaksa putus sekolah dan memilih bekerja serabutan demi sesuap nasi.
Ajaran Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menyayangi anak yatim. Rasulullah saw. sebagai panutan kita semua memberikan keteladanan. Rumah beliau menjadi tempat bernaung bagi anak-anak yatim. Rasulullah saw. sangat menganjurkan kita untuk menyayangi anak yatim, sebagaimana hadis berikut ini,
“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.” (HR.Ahmad dan Abu Dawud, Shohih Abu
Dawud, Al-Albani : 4836)
“Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”,
Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya. (HR. Bukhori).
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Abu Ya’la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543)
Dalam menyantuni anak yatim harus diperhatikan adab dan menjaga perasaan mereka. Sangat tidak dianjurkan jika anak yatim merasa dipermalukan dengan sikap orang yang menyantuni. Misalnya dikumpulkan di lapangan kemudian diberi santunan, mereka kepanasan dan menjadi tontonan.
Meyantuni anak yatim bukan hanya mencukupi kebutuhan sandan pangannya, tetapi juga pendidikannya. Diupayakan mereka bisa hidup mandiri di kemudian hari dengan bekal ilmu dan keterampilan. Program tersebut bisa terlaksana jika terorganisir dengan baik da nada orang-orang yang fokus memantau. Seperti halnya yang dilakukan oleh http://www.yatimmandiri.org/.
Di rumah yatim mandiri ini ada banyak program dengan sasaran anak-anak yatim memiliki skill untuk bekal hidupnya kelak. Usaha ini tentunya tidak akan berjalan tanpa adanya bantuan dari para donatur. Sekecil apapun uang yang kita infakan akan sangat berarti bagi mereka.