Manusia adalah makhluk yang unik. Manusia dibekali oleh tiga napsu, yaitu napsu lawamah, napsu muthmainnah dan napsu amarah. Sehingga sangatlah wajar jika sesekali kita merasa marah. Namun, kita dianjurkan untuk bisa mengendalikan marah. Rasulullah saw. sendiri mencontohkan untuk bisa mengendalikan marah, beliau terkenal pribadi yang sabar dan sangat jarang marah. Walaupun Rasulullah marah tidak menunjukan prilaku yang arogan, hanya kedua pipinya bersemu merah, subhanallah.
Lalu bagaimana jika kita terlanjur marah, apa yang harus dilakukan?
1. Membaca ta’awudz.
2. Berwudhu.
Rasulullah saw. bersabda, “Marah itu bara api, maka padamkanlah dengan berwudhu.” (HR. Al-Baihaqi)
3. Menahan diri untuk tidak berbicara.
Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian marah maka hendaklah dia diam.” (HR. Imam Ahmad)
4. Bersikap tenang.
Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian marah sedangkan dia berdiri maka hendaklah dia duduk, agar kemarahannya hilang, apabila masih belum mereda maka hendaklah dia berbaring,” (HR. Abu Dawud)
5. Ingatlah surga.
Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang sabar, bukan pemarah. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menahan kemarahannya sedangkan ia mampu untuk melakukannya, maka Allah akan menyeru dia di hadapan seluruh manusia pada hari kiamat untuk dipilihkan baginya bidadari yang dikehendakinya.” (HR. Abu Dawud)
6. Berzikir.
Apabila kita senantiasa mengingat Allah Swt. maka hati kita akan tentram dan mudah mengendalikan amarah.